Headlines News :
Home » » METODA MENGATASI MACET DI KOTA JAKARTA

METODA MENGATASI MACET DI KOTA JAKARTA

Ditulis Oleh: Unknown Pada Friday, May 18, 2012 | 5:37 PM

I. Penyebab Kemacetan
Kemacetan lalu lintas di Jakarta sudah kronis. Sebagian besar penduduk Jakarta sendiri, setiap bangun tidur pagi, sudah dihantui kemacetan yang akan mereka hadapi hari ini. Untuk mengatasi masalah kemacetan lalu lintas (dan masalah-masalah lain ikutannya) di Jakarta, harus dihilangkan penyebabnya. Selama ini Jakarta adalah kota yang paling menarik untuk mengadu nasib dan pencari kerja, mulai dari penduduk desa tanpa kemampuan apa-apa hingga para politisi elit yang sudah mapan tapi masih butuh tambahan rezeki.

Salah satu penyebab utama Jakarta macet adalah adanya 30-an lebih kantor kementerian berada di ibukota jakarta. Padahal menurut saya, para menteri (dan pejabat setingkat menteri), tidak harus berkantor di Jakarta. Kalau pada masa awal kemerdekaan hingga awal Orde Baru dulu, alasan para Menteri tinggal di Jakarta (selaku ibukota) adalah karena perlu berkoordinasi dengan Presiden dengan cepat. Namun pada masa sekarang, dengan adanya teknologi komunikasi yang sudah canggih, koordinasi tidak perlu lagi harus dilakukan dengan pertemuan fisik. Kalaupun pertemuan harus secara fisik, cukup satu bulan sekali atau pas ada masalah sangat penting yang harus dipecahkan bersama.

Kalau departemen disebar ke berbagai kota, maka efek sampingannya ada beberapa: (1) banyak urusan tidak lagi diselesaikan di Jakarta, tetapi bisa di daerah; (2) uang yang selama ini hanya beredar di Jakarta, bisa tersebar ke berbagai daerah; (3) daerah tidak lagi merasa dikesampingkan oleh Jakarta, karena juga ikut merasakan sibuknya mengurusi negara; mereka tidak lagi merasa sebagai “pelengkap penderita”; (4) perekonomian daerah dengan sendirinya akan meningkat; (5) pembangunan sarana dan prasarana publik di daerah seperti jalan, bandara, pelabuhan, komunikasi, dan sebagainya, akan segera meningkat; dan ujung-ujungnya (6) pencari kerja tidak melulu menuju ke Jakarta.

II. Cara Mengatasi Masalah Kemacetan
Pemerintah yang seharusnya mengelola transportasi umum dan pengendalian jumlah kendaraan bermotor terlihat kurang efektif sehingga permasalahan ini tidak pernah akan berakhir. Diskriminasi juga terlihat dengan selalu menganaktirikan sepeda motor yang selalu disalahkan atas segala keruwetan lalu-lintas di jalan raya. Padahal selama ini mobil adalah penyebab kemacetan kerena ukurannya yang sangat besar, bergerak lambat di jalan yang sempit dan jumlah penumpang yang satu dua orang saja permobil sangat menyita badan-badan jalan.

Agar pemerintah adil dalam membuat aturan beralu-lintas ke semua pihak maka solusi kemacetan yang terbaik adalah melarang mobil, motor, dan kendaraan pribadi lain serta taksi, bajaj dan kendaraan umum nonmasal lainnya untuk lewat di semua jalan-jalan pada jam sibuk yaitu jam 06.30 s/d 10.00 dan jam 16.00 s/d 19.00. Dengan begitu semua orang akan menggunakan kendaraan transportasi umum ditambah jalan kaki cepat yang amat sangat menyehatkan kesehatan tubuh manusia.

Akan tetapi untuk mewujudkan hal tersebut pemerintah harus menguasai transportasi secara penuh. Tidak lagi dikuasai oleh pengusaha dan preman perusahaan otobus dan angkot. Gantikan sistem setoran dengan sistem bagi hasil secara adil. Setiap pengguna transportasi membayar flat setiap bulan (abonemen) jarak dekat maupun jauh, sering maupun jarang semua sama bayar iurannya. Yang punya surat miskin dan surat berpenghsilan rendah dapat diskon yang cukup lumayan.

Jadi setiap orang tidak perlu bayar setiap naik kendaraan umum di mana pemerintah yang menghitung seberapa besar tiap angkutan umum mendapat bagi hasil berdasarkan kinerja dan rute yang harus ditempuh tiap kendaraan umum dalam melayani pengguna. Mirip-mirip dengan sistem busway dengan kewajiban setiap penumpang untuk masuk ke halte khusus dulu untuk diidentifikasi. Setiap jalan akan menjadi busway dan angkotway dengan pengaturan ketat dari pemerintah.

Dengan sistem ini saya rasa semua orang akan setuju kecuali orang-orang gengsi yang terbiasa enak bawa mobil sendiri tanpa biarpun menghabiskan sebagian besar hidupnya bermacet-macet ria di jalan raya serta pengusaha angkutan umum yang mereguk keuntungan yang sangat besar dari kekacaubalauan sistem transportasi setoran. Semua orang akan senang karena semua tidak kena macet lagi di jalan raya dan karyawan angkutan umum juga senang tidak ada lagi sistem yang menyengsarakan mereka.
Share this article :

0 comments:

Tinggalkan Komentar

Bila anda berkomentar, dimohon untuk tidak menempelkan LINK.... ! Terimakasih Atas Kerjasamanya.

 
@PAKPAK MEDIA | Template Created by Creating Website Proudly powered by Blogger