Mejan atau Patung adalah salah satu benda cagar budaya yang dimiliki oleh Suku Pakpak yang terdapat di Kabupaten Pakpak, Bharat Sumatera Utara. Mejan-Mejan Suku Pakpak ini sudah jarang dijumpai di daerah Kabupaten Pakpak Bharat karena mejan-mejan tersebut banyak yang telah dicuri oleh oknum-oknum yang tidak berperikemanusiaan.
Mejan merupakan salah satu simbol kebanggaan dan kemasyuran Suku Pakpak yang diukir oleh para nenek moyang terdahulu skitar ratusan tahun silam. Dahulu kala, Mejan-Mejan tersebut diyakini mengandung unsur mistik dan mempunyai kekuatan yang luar biasa untuk menghalau bala, roh-roh jaha, niat-niat jahat tertentu yang ingin mengganggu kehidupan masyarakat setempat.
Menurut cerita, Mejan yang diyakini memiliki kekuatan mistik tersebut dapat berbicara pada malam hari maupun disiang hari. Bila mejan tersebut bicara (mengeluarkan suara), maka perkampungan merekan akan megalami suatu peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya, atau kejadian yang diluar dugaan.
Konon katanya, benda peninggalan bersejarah tersebut merupakan sebagai tembok pertahanan ketika melawan penjajah yang hendak ingin masuk pada suatu area perkampungan, bila musuh datang (masuk) maka mejan-mejan milik warga Suku Pakpak akan berbicara untuk mengisyaratkan supaya siap siaga karna musuh ingin menyerang perkampungan mereka.
Dalam pembuatan (pengukiran) mejan ini dahulunya memakan waktu yang cukup lama, dan dalam pembuatannya disertai dengan mantra-mantra untuk mengisinya dengan roh yang biasa disebut masyarakat Pakpak dengan nangguru (pengian/pengisi batu mejan). Nangguru yang tinggal di batu mejan itu adalah roh nenek moyang yang dipanggil melalui suatu ritual yang dilakukan untuk tujuan itu.
Sehingga, warga yang memiliki mejan dahu kala merupakan orang yang berada, karena dalam pembuatannya membutuhkan biaya yang cukup besar dan memakan waktu yang lama pula. Selain itu, untuk pembuatan Mejan ini tidak sembarangan, karena dalam pembuatannya harus mengikuti banya ritual, syarat-syarat yang harus dipenuhi agar Mejan tersebut nantinya memiliki kekuatan mistik.
Namun apa hendak dikata, Mejan-mejan bersejarah peninggalan nenek moyang terdahulu sudah jarang dijumpai di Kabupaten Pakpak Bharat. Selai rusak karena tidak terurus, sebagian mejan Suku Pakpak tersebut telah banyak yang hilang karna dicuri orang-orang yang menginginkan kekuatan mistik dari Mejan tersebut.
Seperti yang terjadi di Desa Natam sekitar tahun 2005 silam, dimana Mejan Marga Solin hilang digondol maling karena kuranya perhatian/pelestarian dari masyarakat maupun pemerintah setempat. Menurt cerita warga setempat, arwah dari Mejan yang dicuri itu masih tinggal di Desa Natam, dan hingga saat ini, pencuri mejan tersebut tidak dikatahu.
0 comments:
Tinggalkan Komentar
Bila anda berkomentar, dimohon untuk tidak menempelkan LINK.... ! Terimakasih Atas Kerjasamanya.